Di dalam al-Qur'an Allah mengatakan tujuan-Nya dalam penciptaan jin dan manusia. Disebutkan dalam QS 51:56 "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". Jadi Allah menciptakan kita semata-mata hanya untuk mengabdi (bukan menyembah) kepada-Nya.QS 51:56 Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Seseorang mengaku beriman kepada Allah, dan seseorang yang lain memang benar-benar beriman. Sesungguhnya ada 3 hal yang merupakan paramenter dari keimanan seseorang, yaitu:
1. Yaqin bi-qalbi, yakni keyakinan yang tertanam di dalam pikiran bahwa tidak ada Rabb yg pantas disembah kecuali Allah swt.
2. Ikratun bil-lisan, yakni pengucapan dengan lisan atas keyakinan tersebut.
3. Akmalun bil-arkan, pembuktian keyakinan dan ucapan dengan perbuatan yang nyata.
QS 4:60 "Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya."
Taghut ialah yang selalu memusuhi Nabi dan kaum Muslimin. Termasuk taghut juga adalah:
- Orang yg menetapkan hukum secara curang menurut hawa nafsu.
- Berhala-berhala.
- Mereka2 yang sifatnya melampaui batas.
QS 79:17 Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas.
Hal pertama yg diajarkan Lukman kepada anaknya adalah menjauhi kemusyrikan, karena sesungguhnya musyrik adalah kezaliman yang besar.
QS 31:13 Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."
QS 42:11 (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.
Jadi ‘penyekutuan Allah’ secara fisik adalah mustahil karena tidak ada sesuatupun yg dapat menyerupai Allah. Lalu bagaimana bentuk kemusyrikan oleh manusia?
Musyrik yaitu:
1. Mengambil-alih peranan Allah sebagai Yang Maha Pengatur (Rububiallah), Yang Memiliki Segala Kuasa (Malik), dan Yang Paling Ditaati Manusia (Ubudiallah):
Musyrikin membuat aturan sendiri yg bertentangan dengan aturan Allah.
Musyrikin merasa lebih berkuasa atas segala sesuatu melebihi kuasa Allah.
Musyrikin mentaati sesuatu yg lain melebihi ketaatannya terhadap Allah.
2. Memecah-belah dien menjadi beberapa golongan dan bangga dengan golongannya.
QS 30:30 Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada dien Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) dien yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui
QS 30:31 dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
QS 30:32 yaitu orang-orang yang memecah-belah dien mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.
QS 42:13 Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang dien apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah dien dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik dien yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada dien itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (dien)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
Sebagaimana kita ketahui, saast ini amatlah banyak golongan2 keagamaan dan mereka amat bangga dengan golongannya. Bahkan mereka mendirikan golongan sendiri di dalam golongan yg lain.
Bahkan Rasulullah Muhammad s.a.w. sendiri, sebelum menerima wahyu dari Allah, beliau berada dalam kebingungan akan kebenaran golongan2 / partai2 yg ada di sekitarnya.
QS 93:7 Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
Lantas, bagaimana supaya kita tidak ‘terjebak’ di dalam golongan-2 dien tersebut? Karena hanya ada satu dien yg diciptakan Allah untuk alam semesta dan manusia, yaitu dienul Islam. Jawabnya adalah, gunakan akal, mata dan telinga untuk memahami ayat2 Allah dan tanda2 kekuasaan-Nya.
QS 7:179 Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
QS 4:116 Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
QS 6:88 Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.
Musyrikin Tidak Bisa Memahami Al-Qur’an
QS 56:79 tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.
QS 9:28 Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Jadi orang2 yg musyrik tidak akan bisa memahami al-Qur’an karena mereka itu najis (belum disucikan). Untuk memahami haruslah orang yg suci, tidak musyrik (berada dalam golongan2 dien), mengambil beragam sumber dari yg lain selain dari al-Qur’an dan Hadits.
2. MENCONTOH PARA RASUL
Sunatur-Rasul adalah kisah para Rasulullah. Setiap kisah Rasul selalu tidak berubah, yaitu selalu dan selalu dalam rangka menegakkan dienul Islam. Sedangkan Allah tidak pernah membeda-bedakan para Rasul-Nya.
Rasul Keluar dari Golongan
Rasulullah Muhammad s.a.w., dengan izin Allah, keluar dari partai/golongan yg sebelumnya diikutinya, yaitu Darun Nadwah, kemudian mengamati apa2 yg terjadi dan berlaku di sekelilingnya, untuk menemukan kebenaran yg hakiki. Inilah maksud daripada iqro', yaitu agar beliau membaca kondisi di sekitarnya, bahwa hukum dan aqidah masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan ajaran tauhid dari rasul2 terdahulu.
QS 18:16 Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu.
Dalam ayat mutasyabihat di atas, pengertian ‘berlindung dalam gua’ mengandung makna melihat perilaku orang lain dengan lebih jelas (cahaya di luar gua lebih terang daripada cahaya dimana si penglihat berada, di dalam gua).
Rasul Mempelajari Kisah para Rasul Sebelumnya
Peristiwa isra’-mi’raj adalah dimana Allah membuka mata Rasullullah Muhammad s.a.w. untuk memperlihatkan kisah perjalanan Musa.
QS 17:1 Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
QS 48:23 Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu.
QS 3:84 Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri."
Kita pun diwajibkan oleh Allah untuk mengikuti suri tauladan para Rasul.
QS 33:21 Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Kalau kita mau mengikuti Rasulullah, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kita.
QS 3:31 Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Yg demikian itu hanyalah bagi orang2 yg memang mau, tanpa paksaan.
QS 36:11 Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
Rasul Membuat Perjanjian dengan Allah
QS 19:87 Mereka tidak berhak mendapat syafa'at kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah.
QS 33:7 Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.
Isi dari perjanjian adalah sbb:
QS 60:12 Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tidak:
Syirik
Mencuri
Berzina
Membunuh
Berdusta
Berbuat durhaka
Perjanjian itu boleh dilakukan oleh siapapun yg menghendaki jalan ampunan Allah, bagi yg tidak mau tidak ada paksaan baginya untuk melakukannya.
QS 2:256 Tidak ada paksaan untuk (memasuki) dien (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Demikian lah cara beriiman dan berislam menurut Allah Rabbul Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar